Tuesday, March 7, 2017

Ketuk Saja

Tanpa nada ia bersuara,
tanpa lelah ia berpena
dengan apa ia bersabda?
tentu Cinta!
cinta berbalut kata, tanpa nada

ah, bisa saja aku melamun...

tok tok
Ya!
tok tok tok
Aku sedang baca!
tok tok tok!
Bangsat!
Aku sedang baca!
tunggulah sejenak!
tok tok tok
kamu tak percaya?
;ku banting pintu penuh tenaga
;ku lempar buku yang ku baca
;nyata!
TOK TOK TOK!
Apa mau mu!?
Biadab! Bajingan!
TOK TOK TOK!
TOK TOK TOK!
TOK TOK TOK!

habis sudah lamunanku
menyadari cintanya,
;bukan cinta mengata, dengan telinga terbuka
;bukan cinta bernada, dengan mata membaca
hanya cinta mengetuk pi-

TOK TOK TOK!

Bangsat!!!

5 comments:

  1. Nyoba nebak kak.
    Dia seorang pembaca buku yang baca buku ttg cinta, ttg bagaimana cinta bersuara tanpa nada dsb. yg membuat dia melamunkan/membayangkan hal itu.
    Tapi ketika cinta itu sendiri datang utk mengetuk pintu (mungkin pintu hatinya) dia merasa sangat terganggu dan menolak kehadiran cinta, bahkan memakinya.
    Kemudian dia merasa cinta yang nyata tidak seperti yang dibacanya di buku, cinta tidak sehebat atau seajaib itu.
    Dia mengambil kesimpulan seperti itu padahal dia sendiri menolak cinta yg datang, jadi bagaimana dia bisa mengetahui cinta yang sesungguhnya yang bagaimana?
    Begitu pemaknaan saya. Semoga saya beruntung. Terima kasih.

    ReplyDelete
  2. Ini seperti fiksi vs realita. Dia menyadari bahwa cerita cinta yang ada di dalam buku buku itu fiksi, dan ketukan pintu itu seperti sebuah kenyataan yg dia gak mau terima.

    ReplyDelete
  3. ini kamu sedang mastrubasi tapi diganggu

    ReplyDelete