Kemarau jiwa ini,
hauskan hujan pelipur lara
Haus lebat akan sayang mu
Namun awan berkata lain!
Dengan tega ia hujani tanah basah
Retakkan tanah kering tak berawan
Tinggalkan tuan,
tanpa setetes harap dan
tanda akan awan
Ah—
Persetan kemarau dibulan Agustus!
No comments:
Post a Comment